-->
mrioaldino
mrioaldino Optimistic man!

Modal Ratusan Ribu Backpacker ke Dataran Tinggi Dieng, #BackpackerHemat

3 komentar


     Heloo guys, lagi dan lagi akhirnya gua balik lagi nulis tentang cerita backpacker gua. Bermodal perasaan yang tak karuan karena berbagai beban pikiran yang menganggu gua akhir-akhir ini akhirnya gua putusin buat Backpacker dadakan bersama dua orang temen gua lainya, kali ini tujuan gua ialah Dataran Tinggi DIeng, mengapa kesana? Karena gua rasa Dieng bakal menyajikan sesuatu yang beda untuk cerita gua kali ini, gua rasa Dieng bakal jadi tempat yang tenang untuk gua menjernihkan pikiran. Oke, berapa modal gua ke Dieng? Ga mau lebih dan kurang, gua patok budget 500K saja. Lalu gimana apakah gua berhasil bertahan dengan budget 500K di Dieng, btw ini udah all in ya sama kereta PP, dll.

Backpacker Time

      Tepat minggu, 25 November 2018, gua bersama dua orang teman gua melaju dengan Kereta Api Serayu menuju kota Purwokerto dengan titik awal keberangkatan Stasiun Pasar Senen, kita berangkat pukul 21:00 WIB dan tiba pukul 08:00 WIB senin pagi. Waktu itu kita dapat harga tiket kereta sekitar Rp. 67.000, sehingga kalo kita beli tiket PP totalnya adalah Rp. 138.000 untuk transportasi. Setibanya di Stasiun Purwokerto kita menyempatkan diri untuk sarapan terlebih dahulu di sekitar stasiun, Nasi Uduk seharga Rp. 8.000 menjadi menu kami pagi itu, setelah harapan tanpa mau berlama-lama kami langsung melanjutkan perjalanan menuju terminal Purwokerto dengan menumpang angkot seharga Rp. 5.000 rute stasiun ke terminal. Tiba di terminal kita bertiga langsung melanjutkan perjalanan menuju kota Wonosobo dengan menaiki bus bernama Cebong Jaya, harga busnya sendiri adalah Rp. 40.000. Sekitar 3 jam perjalanan akhirnya kita tiba di terminal Wonosobo dan langsung berpindah angkutan untuk menuju Dieng, dari terminal Wonosobo kita menaiki mini bus seharga 30K dengan waktu tempuh 1 jam perjalanan menuju Dieng. Disepanjang perjalanan Wonosobo-Dieng kami disuguhkan dengan pemandangan perbukitan hijau nan indah, mulai mendekati area Dieng hawa dan cuaca pun semakin lembab dan dingin. Ohiya bagi kalian yang berencana berplesir ke Dieng pastikan membawa Jaket Hangat yang tebal ya…
Oke, sampai juga di Dieng lantas dimanakah kita tinggal. Kita menumpang di sebuah penginapan gratis yang sebelumnya di rekomendasikan oleh supir bus, nyatanya kami bertiga benar-benar tinggal di rumah Bapak Haris yang mewah, dia tak meminta harga cuman seikhlasnya saja. Penginapan udah, dan saatnya beristirahat mengingat perjalanan panjang yang telah kami tempuh mengakibatkan rasa lelah itu tak tertahan ditambah lagi suasana Dieng yang baru saja di guyur hujan. Sebenarnya kami punya waktu tuk berplesir sore itu, namun kami rasa esok saja tuk memulai perjalanan biar kondisi tubuh pulih dulu. Rest time….
Keesokan harinya selasa, 27 November 2018 tepat habis sholat subuh kami memacu kencang motor yang telah kami sewa seharga Rp. 100.000/hari untuk mengejar Sunrise di bukit Sikunir, sampai di Sikunir pukul 05.00 WIB subuh kami langsung membeli tiket wisata seharga Rp. 10.000 untuk mulai melakukan pendakian menuju puncak Sikunir. Dan tak sia-sia berikut beberapa potret gua dan teman-teman dari atas puncak Sikunir.
Selesai, di Sikunir kami melanjutkan perjalanan menuju kawah Sikidang yang tak jauh dari Sikunir. Ohiya, sebelum menuju kawah Sikidang gua menyempatkan dulu tuk mengecap kopi dieng dan sarapan di sekitar puncak Sikunir. Setelah selesai sarapan, perjalanan menuju Sikidang memakan waktu sekitar 10 menit saja dari Sikunir. Di kawah Sikidang pastikan kalian membawa masker yak arena aroma kawah yang cukup menyengat dan menyesakan dada, untuk tarif masuk wisata hanya sekitar Rp. 8.000 saja guys.

Yaps, selesai di Sikidang kita menuju destinasi selanjutnya yaitu Batu Pandang Ratapan Angin, spot paling mantap tuk melihat keindahan telaga warna dan telaga Pengilon. Biaya masuk kawasan wisata ini sekitar Rp. 10.000 saja, benar saja setelah sampai di atas kami disuguhkan oleh keindahan alam dua telaga terkenal di Dieng. Selesai di BAtu Pandang Ratapan Angin perjalanan kami lanjutkan menuju situs warisan budaya Candi Arjuna, perjalanan menempuh waktu sekitar 15 menit saja dari batu Pandang ratapan Angin via sepeda motor. Untuk memasuki kawasan Candi Arjuna kami diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp. 15.000, setelah masuk ke kawasan candi kami pun Nampak puas melihat suguhan panorama alam yang indah melatarbelakangi barisan Candi Arjuna. Nah, itulah beberapa tempat wisata terkenal yang kami kunungi selama di Dieng, begitu menenangkan hati dan menjernihkan pikiran J
      Keesokan harinya kami memutuskan tuk pulang ke Jakarta mengingat lusanya kami harus kembali masuk kuliah, untuk rutenya hampir sama seperti rute pergi ya.

Vlog Dieng on Youtube


Total Pengeluaran di Dieng :

Day 1 :
Kereta Serayu PP : 138K
Sarapan : 8K
Angkot to terminal 5 K
Bus cebong Jaya : 40K
Bus Wonosobo-Dieng ; 30K
Makan Siang : 5K

Day 2 :
Sarapan : 19K
Masuk Candi : 15K
Kawah Sikidang : 8K
Batu Ratapan Angin : 10K
Bukit Sikunir : 10K
Total Parkir : 7K
Makan Siang dan Malam : 27K
WC : 2K

Day 3 :
Total makan : 25K
Bus Kecil Dieng-Wonosobo : 15K
Bus cebong Jaya : 30K
Angkot : 5K
Penginapan 2 Hari Seikhlasnya+Motor : 100K

Total keseluruhan : Rp. 499K


mrioaldino

3 komentar

  1. SAAT INI SUDAH WAKTUNYA BERALIH KE YANG LEBIH MUDAH, DOWNLOAD APLIKASI MYDRAKOR DI GOOGLEPLAY, nonton film drama korea dia aplikasi MYDRAKOR, tinggal Download di GooglePlay secara gratis, banyak drama terbaru.

    https://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main

    https://www.inflixer.com/

  2. Halo kak, trimakasih sudah mau share perjalanan kakak. Btw kk punya no contacts penginapan dan sewa motor gak kak ? Karna aku rencana mau pergi ksana. Trimakasih kaka





banner



Klook.com