خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ
وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا
“Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”
(QS. At Taubah: 103).
Beruntunglah manusia yang
mengalokasikan sejumlah hartanya untuk mensejahterakan makhluk hidup lainya
yang membutuhkan, betapa tak terhingganya balasan baik yang akan Allah
limpahkan kepada para pelaku zakat. Secara tegas dijelaskan di Al-Quran
bahwasanya “Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” (QS. al-Baqarah : 276). Secara Bahasa
dan istilah dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi mendefinisikan zakat sebagai proses
pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu,
dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. Sudah seharusnya sebagai seorang
muslim kita memahami dengan matang konsep berzakat yang sesungguhnya, ada 2
macam zakat yang dianjurkan oleh Allah SWT yaitu Zakat Fitrah yang dikeluarkan
muslim menjelang Idul Fitri serta Zakat Maal atau zakat harta. Hukum melakukan
zakat pun telah tergaris jelas dalam rukun islam yang keempat perihal kewajiban
menunaikan zakat.
وَ اَقِیۡمُوا الصَّلٰوۃَ وَ اٰتُوا الزَّکٰوۃَ وَ ارۡکَعُوۡا مَعَ الرّٰکِعِیۡنَ
Artinya: "Dan dirikanlah shalat, serta tunaikkan zakat, dan ruku'lah bersama dengan orang-orang yang ruku" (QS. Al Baqarah: 43)
Perlu
saudara muslim pahami bahwa tidak semua golongan manusia berhak menerima zakat
ya, beberapa yang mempunyai hak akan zakat ialah mereka yang tergolong fakir,
miskin, Amil, muallaf, hamba sahaya yang ingin merdeka, gharimin, fisabilillah,
dan ibnu sabil. Selain itu, tercantum pula beberapa syarat bagi mereka yang
ingin berzakat diantaranya muslim, berakal, balig, dan memiliki harta sendiri
dan mencapai nisab. Maka berzakatlah karena Allah, dan jadilah sebaik-baiknya
manusia ciptaan Allah. Penjelasan singkat diatas adalah sedikit mengulang
memori saudara/I muslim sekalian akan keutamaan menunaikan ibadah zakat dan
menambah wawasan literasi zakat pula bagi yang membaca. Lantas, setelah
mengeluarkan harta untuk berzakat apa untungnya bagi kita? Ingat, jangan pamrih
yahh harus ikhlas, segala yang dikeluarkan untuk amal adalah kebaikan.
Mengapa Aku Harus Berzakat?
Sumber : Olah Data Pribadi (freepik) |
Baiklah
genks, daripada hati kalian resah karena bertanya-tanya sebenarnya untuk apa
sih Aku berzakat, atau apa sih keuntungan berzakat? Jawabanya simpel, yaa
banyak keuntunganya. Beberapa diantaranya begini yaa.
1. Mencerminkan
sifat kemuliaan kita sebagai seorang manusia atau muslim
2. Mensucikan
akhlak manusia tentunya
3. Dapat
mengurangi kesenjangan dan kecemburuan sosial juga loh
4. Sebagai
jalan pembuka pintu rezeki lainya
5. Sarana
membersihkan harta yang kita dapatkan
6. Yang
pasti sebagai cara kita bersyukur atas segala limpahan rezeki dari Allah SWT
Masih banyak lagi
manfaat zakat yang tentu tak bisa dijabarkan satu per satu, pastinya akan
banyak hikmah baik atau dampak positif yang dapat saudara/I muslim raih ketika
melakukan ibadah zakat. Hanya sekedar mengingatkan nih, dari sekian banyak
harta yang kita miliki telah tertanam jatah bagi mereka kaum yang membutuhkan.
Kemana Saja Alokasi Dana Zakat Bermuara?
Sumber : jenius.com
|
Hohoho,
pertanyaan menarik, sebenarnya kita bisa memberikan zakat secara langsung
kepada orang-orang yang bersangkutan namun apa jadinya nasib dana zakat yang
kita berikan kepada lembaga penyalur dana zakat, kemanakah uang dan harta kita
akan bermuara? Kalem, semua dana zakat akan teralokasikan sesuai tujuan dan
fungsinya. Semisal, melalui Badan Amil Zakat nasional (BAZNAS) ada program Zakat
Community Development (ZCD) yang menyasar pada pemberdayaan BAZNAS melalui
komunitas dan desa dengan mengintegrasikan aspek dakwah, ekonomi, pendidikan,
kesehatan, dan kemanusiaan secara komprehensif yang sumber pendanaannya dari
zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya. Ternyata dana zakat
yang kita salurkan juga bisa menjadi langkah awal untuk memajukan bangsa loh,
dan semua telah diatur dengan bijak kok dalam undang-undang, jadi tetap percaya
dan berzakat yaa. Yang jelas amalan zakat kita akan bermuara pada diri kita
sendiri tatkala di akhirat sebagai amal soleh.
Dunia Pendidikan dalam Amalan Zakat!
Mari
kita awali pembahasan ini dengan merenungi sebuah kalimat dari salah satu tokoh
teknologi inspiratif di dunia yaitu Steve Jobs (Pendiri Apple). Jobs Mengatakan
: "Kau harus percaya bahwa titik-titik dalam hidup pasti akan terhubung di
masa depan. Kau harus percaya pada sesuatu, dorongan hati, takdir, kehidupan,
karma, apapun. Cara ini tidak pernah mengecewakanku, dan telah membuat banyak
perbedaan dalam hidup saya". Pernyataan Steve Jobs tersebut
mengindikasikan bahwasanya manusia harus senantiasa percaya pada diri sendiri,
percaya atas segala kebaikan yang tengah dilakukan akan menuntunya ke masa
depan yang lebih baik dan terarah. Lantas apa kaitanya petuah yang di lontarkan
Steve Jobs tersebut terhadap amalan zakat yang tengah kita bahas?, perlu
diketahui bahwa dari Steve Jobs kita banyak belajar bagaimana menjadi bangkit,
mulai dari bukan apa-apa hingga menjadi siapa-siapa dan menebar manfaat untuk
banyak umat. Sebagai pendiri Apple (persuahaan teknologi terkemuka) ia telah
mempekerjakan ribuan karyawan dan mensejahterakannya serta memperoleh untung
yang fantastis lalu menyumbangkanya kembali. Sebenarnya zakat bisa dilakukan
oleh siapapun asal mampu, intinya jangan takut akan kehilangan harta dunia ya.
Sumber : Olah Data Pribadi |
Kisah
Steve Jobs telah menginspirasi banyak umat tatkala ia mampu membangun sebuah
peradaban baru dalam bidang teknologi komunikasi dan tentu ini telah menyasar
pada kesejahteraan dunia teknologi dan pendidikan tersebut tentunya. Kehadiran
Apple telah mempermudah interkonektivitas antar manusia dalam berinteraksi dan
berkomunikasi di zaman modern. Berzakat pun begitu, dapat memberikan manfaat
bagi peradaban bangsa terkhususnya Indonesia, dana zakat yang kita sumbangkan
akan teramat berguna bagi pemberdayaan sosial, ekonomi, pendidikan, bahkan
kesehatan. Lebih dalam membahas tentang dunia pendidikan dalam zakat, di bidang
pendidikan dana zakat dapat dialokasikan dalam berbagai bentuk aktivitas
seperti pembangunan sekolah gratis khusus untuk anak yatim dan dhuafa, beasiswa
biaya pendidikan tinggi untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu, dan
lain-lain. Karena setiap umat berhak atas pemenuhan pendidikan yang layak,
kehadiran dana zakat yang cukup tentu akan mudah menjamah anak-anak bangsa yang
kurang siap dari segi finansial untuk mengenyam pendidikan. Menciptakan
generasi penerus bangsa yang berpendidikan, berkekayaan intelektual, dan
berdedikasi tinggi untuk memajukan bangsa di masa depan adalah tujuan
pemerintah Indonesia tentunya. Dengan mensisihkan sedikit harta yang kita
miliki untuk berzakat tentu akan mendorong kemauan kita untuk mewujudkan
harapan-harapan baik di bidang pendidikan tersebut, dan tentu tanpa mengecilkan
berbagai bidang lainya ya. Sedikit informasi mengenai indeks kondisi pendidikan
Indonesia di Asean, dilansir dari tirto.id
(02/05/2019) melalui Education Index yang dikeluarkan oleh Human
Development Reports, pada 2017, Indonesia ada di posisi ketujuh di ASEAN dengan
skor 0,622 dibawah Vietnam dan diatas Kamboja. Jika di level ASEAN saja bangsa kita
sulit bersaing, bagaimana di level internasional.
Sumber : tirto.id |
Ada banyak faktor
yang menyebabkan bangsa kita sulit bersaing, mulai dari kualitas SDM yang kurang
mumpuni dalam bersaing, belum menemukan formula terbaiknnya sehingga kerap
bongkar pasang kurikulum pendidikan, hingga alokasi dana pendidikan yang belum
merata hingga ke pelosok negeri. Mecerdaskan anak bangsa bukan hanya tugas
pemerintah dan orangtua namun telah menjadi tugas kita sesama manusia yang
saling peduli. Ulurkan tangan untuk membantu, mari perbaiki yang salah dengan
seksama, bergotong royong membangun bangsa yang beradab dengan saling memberi
dan mengasihani satu sama lain. Kita harus yakin dengan dana zakat yang
dialokasikan dengan baik dan merata, Insyaallah kualitas pendidikan bangsa
Indonesia akan berbicara banyak di level yang lebih tinggi dan anak-anak bangsa
akan menjadi penuntas atas berbagai masalah yang tengah terjadi di dunia.
Harapan Pendidikan Bangsa bersama Dana Zakat
Dengan
mencanangkan rencana berdirinya sejumlah sekolah berbasis dana zakat, tentu
akan menebarkan banyak manfaat baik di dunia maupun akhirat kelak. Sekolah
berbasis dana zakat akan memiliki banyak manfaat, bukan saja bagi para siswa
tetapi juga guru dan masyarakat sekitarnya. Manfaat yang akan dituai para
siswa, yakni mengoptimalisasi potensi dan karakter dalam diri siswa/i. Bagi
para guru adalah akan menjadi wadah lahirnya pendidik berjiwa pemimpin
dan berkualitas. Bagi masyarakat sekitar sekolah dapat memberikan edukasi non-formal
kepada masyarakat sekitar. Harapan dengan adanya sekolah pendidikan berbasis
dana zakat ini tentu akan sedikit meringankan beban pemerintah Indonesia untuk menjawab
tantangan memenuhi target lima sasaran global Sustainable Development Goals
(SDGs) oleh PBB bidang pendidikan berkualitas di tahun 2030. Mari sama-sama
berzakat, berbagi, dan membangun negeri.
Mantapp broo
Poker online dengan presentase menang yang besar
ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :D
WA : +855969190856