![]() |
Source : kumparan.com |
Sebuah
kabar kurang mengenakan kembali mencuat di tengah publik Indonesia, sebuah
bencana alam kembali terjadi yaitu meletusnya Gunung Semeru pada Selasa
(1/12/2020) dini hari dan mengeluarkan awan panas. Luncuran awan panas dari
erupsi Semeru ini berlangsung selama
hampir tiga jam. Merespon bencana ini, Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Geologi ( PVMBG), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) telah
menetapkan tingkat aktivitas Gunung Semeru dalam status Waspada Level II.
Penetapan status Waspada Level II itu berdasarkan hasil pemantauan visual dan
insturmental, serta potensi ancaman bahaya yang ada bagi masyarakat disekitaran
lereng gunung. Terlepas dari musibah ini kita berdoa semoga tidak ada korban
jiwa dan situasi lekas pulih, namun kali ini mimin tidak akan menyoroti terlalu
jauh mengenai kronologi meletusnya Gunung Semeru ini tapi mimin akan membahas 4
fakta penting dari Gunung Semeru. Apa saja?
#1.
Atap Pulau Jawa
Mahameru atau Semeru
adalah atap tertinggi jawa, maksudnya adalah gunung ini merupakan gunung
tertinggi di pulau jawa dengan ketinggian mencapai 3.676 mdpl. Dengan kesan
sebagai gunung tertinggi di pulau Jawa tentu membuat para pendaki penasaran
akan potret dari gunung Semeru ini, setiap hari ada banyak pendaki yang uji
nyali untuk sampai ke puncak tertingginya meskipun rute yang akan dilalui
tidaklah mudah. Jarak yang ditempuh untuk mendaki gunung ini sejauh 18
kilometer dengan rute populer dimulai dari Ranu Pani. Namun, pendakian menuju
Mahameru tergolong ilegal karena tidak direkomendasikan oleh pihak Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), sehubungan status Waspada Gunung Semeru
yang sewaktu-waktu dapat melontarkan lava pijar ke arah puncak.
#2.
Sakral atau Mistis
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi jika Gunung Semeru menyimpan berbagai kisah mistis yang melegenda, gunung ini memiliki makna yang dalam bagi umat Hindu karena diyakini sebagai persemayaman para dewa. Ini pula yang membuat sejumlah pohon dililiti kain putih-kuning dan pendaki dilarang mendirikan tenda di sana. Menurut keyakinan Hindu, Semeru dibopong oleh Dewa Wisnu yang menjelma kura-kura raksasa dan Dewa Brahma yang menjelma ular raksasa guna membelit penggalan tersebut dari Jambudwipa (daratan sekitar India) guna menyeimbangkan Pulau Jawa yang terombang-ambing di lautan. Di tempat lain tepatnya di area Ranu Kumbolo juga terdapat sebongkah prasasti yang kerap tersampir kain putih dan kuning serta sesajian di depannya. Di atasnya terpahat aksara “’ing deva ‘pu Kameswara tirthayatra”, yang kira-kira berarti ziarah suci Mpu Kameswara mencari air (tirthayatra). Terdapat pula arca bernama Arcapada/Arcopodo di area gunung Semeru.
#3.
Dikelilingi 3 Danau Indah
Source : travel.tribunnews.com
Mungkin sebagian besar
dari kalian sudah tidak asing dengan pesona Ranu Kumbolo dari Semeru. Namun,
tahukah kalian jika Gunung Semeru masih memiliki 2 danau indah lainya yaitu
Ranu Pani dan Ranu Regulo yang bisa pendaki jumpai di sekitar jalur pendakian.
Ranu Regulo berjarak sekitar 20 menit dari Ranu Pani. Di lokasi ini, pendaki
dapat mendirikan tenda untuk bermalam sebelum hari pendakian tiba. Ranu Pani
sendiri terletak tidak jauh dari pos pendaftaran dan terkadang keberadaannya
tersamarkan oleh hamparan Salvinia molesta.
#4.
Variasi Tumbuhan Invasif
Fakta keempat adalah
mengenai vegetasi tumbuhan yang akan banyak kalian temui ketika mendaki Gunung
Semeru adalah tumbuhan berjenis Invasif. Bunga berwarna keunguan yang mewarnai
sabana Oro-oro Ombo bukanlah bunga lavender ya guys melainkan tumbuhan Verbena
brasiliensis vell. Seperti namanya, verbena memang berasal dari dataran Amerika
Latin dan keberadaannya serupa parasit bagi tumbuhan lain lantaran menghisap
air dengan kadar yang cukup tinggi. Selain itu, persebaran benihnya yang amat
mudah membuatnya dengan cepat mencaplok lahan-lahan di Gunung Semeru.
Nah, itulah 4 fakta penting dari Gunung Semeru terlepas
dari erupsi yang tengah terjadi saat ini. Semoga keadaan kembali pulih dan
Semeru kembali tertidur dengan tenang ya.
Posting Komentar