Akhirnya gua nulis cerita
travelling lagi, kali ini cerita gua akan lebih seru karena gua baru saja berhasil menyelesaikan satu bucket list gua di 2018 yaitu backpacker hemat ke
Bali, Nusa Penida dan Lombok. Berhasil atau nggaknya gua dalam trip panjang ini, simak cerita
gua berikut. Ohh iya gua bakal bagi cerita ini dalam beberapa part, karena
mungkin akan sangat panjang. Tentu gua juga bakal runtutin berapa biaya yang
telah gua keluarkan selama bacpacker ini. Cerita pertama mulai dari
keberangkatan dan hari pertama di Bali.
Minggu, 18 Februari 2018 trip dimulai….
Gua, bersama temen gua Agung dan
Hedy memulai perjalanan ke Bali melalui jalur darat. Kenapa jalur darat? Karena
kita bener-bener ingin merasakan yang namanya backpacker, disisi lain tiket
pesawat yang lumayan mahal dan budget kita memang minim hehe. Jam 8 pagi kita
mulai perjalanan dari St. Pondok Cina Depok menuju St. Pasar Senen karena
transportasi pertama yang akan kuta gunakan ialah Kereta Api. Tujuan kereta
pertama kita ialah kereta tujuan Jakarta-Surabaya, keberangkatan pukul 10:00
WIB tgl 18 Februari dan Tiba di Surabaya pukul 01:30 Dini hari tgl 19 Februari,
harga tiket kereta Jkt-Sby ini pun hanya sekitar Rp. 104.000; untuk kelas
ekonomi. Setelah tiba di Surabaya, kita memanfaatkan waktu sekitar 3 jam untuk
beristirahat disekitaran stasiun Gubeng karena pada pukul setengah 5 subuhnya
kami harus kembali melanjutkan perjalanan menuju Banyuwangi, perjalanan menuju
Banyuwangi ditempuh dengan waktu sekitar 7 jam. Berangkat dari Surabaya Gubeng
jam 04:30 Wib dan tiba di Banyuwangi pukul 11:40 Wib dengan harga tiket sekitar
Rp. 56.000;, nah setelah sampai stasiun Banyuwangi baru kami beristirahat sejenak
sambil mencari makan disekitaran stasiun dan akhirnya kami memutuskan untuk
makan di sebuah rumah makan kecil di pinggiran stasiun banyuwangi dan kami
hanya kena Rp. 10.000; saja untuk makan, setelah sudah lega kami melanjutkan
perjalanan menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi dengan berjalan kaki dan harus
kalian ketahui jika jarak antara stasiun Banyuwangi Baru dan Pelabuhan Ketapang
ini sangatlah dekat hanya sekitar 200 meter saja, makanya kami memilih untuk
berjalan kaki saja.
Selat Bali |
Tiba di pelabuhan Ketapang pukul
13:00 Wib kami istirahat dan sholat dzuhur sejenak, selepas itu kami pergi ke
loket pembelian tiket kapal Ferry, nah disini masalah pertama dimulai. Karena
takut akan menemui antrian panjang di pelabuhan kKetapang, maka beberapa hari
sebelum keberangkatan kami ber-3 sempat sok ide untuk coba reservasi tiket
kapal Ferry Banyuwangi-Bali via online dan ehh pas sampai di loket tiket kami
malah dipersulit karena pihak pelabuhan jarang melayani penumpang yang membeli
tiket secara online, sempat menunggu sekitar 30 menitan akhirnya tiket kami
dapat diproses, padahal harga tiket Banyuwangi-Bali ini sangatlah murah hanya
sekitar Rp. 6.500; saja. Wajar ini adalah pengalaman pertama kami naik kapal
Ferry jurusan ini, dan mungkin reservasi tiket online ini ditujukan pada
saat-saat tertentu saja seperti liburan mudik dan sebagainya, jadi kalo
hari-hari biasa lebih baik beli tiket kapalnya langsung di pelabuhan saja
karena sepi dan tidak terlalu antri. FYI Kapal Ferry Pelabuhan
Ketapang-Gilimanuk Bali ini berangkat setiap saat ya dengan waktu tempuh 30-40 menit tergantung situasi ombak di tengah laut. Okee, gua sampe di Pelabuhan
Gilimanuk Bali pukul 3 Sore menurut jam tangan gua, dan gua lapa kalo Bali udah
masuk zona waktu WITA jadi gua sampe sebenarnya pada pukul 4 sore WITA karena
dipercepat 1 jam dari WIB. Setelah sampe di pelabuhan nggak mau nunggu lama
akhirnya kita bertiga langsung mencari angkutan yang menuju kota Denpasar,
karena kita takut kemalaman juga sampe penginapan. Akhirnya dapetlah kita
sebuah angkutan yang gua sebut angkot berani mati, karena selama berada didalamnya
gua terus dipaksa senam jantung. Bahkan ditengah perjalanan bus mini seharga
Rp. 40.000 yang gua naikin ini sempat menghantam lubang besar dan loncat, asli
gua kaget dan cukup panik waktu itu. Finally, gua tiba di Denpasar
pukul 21:30 WITA, perjalanan Gilimanuk-Denpasar yang seharusnya hanya 3 jam
saja gua tempuh selama 5 jam lebih karena kondisi kendaraan yang tidak terlalu
maksimal. Setelah tiba di terminal ubung Denpasar, kita bertiga makan malam
disekitar terminal dan melanjutkan perjalanan menuju hotel dengan menggunakan
Grab Car. Ohiya di Bali udah ada Grab, Gojek, sama Uber ya namun
ketersediaannya lebih banyak di kota Denpasar.
![]() |
Hotel Nuansa Indah |
Kami bertiga tiba dihotel
sekitar pukul 22:00 Wita, hotel kami bernama Nuansa Indah dan telah dipesan
beberapa minggu sebelum perjalanan melalui aplikasi Traveloka. Harga hotel
tersebut sekitar Rp. 115.000/malam dan kami menginap selama 2 malam jadi kita
kena biaya sekitar Rp. 230.000; untuk dua malam. Sebenarnya pas dihotel kami
kedatangan satu teman baru ialah Dimas yang telah lebih dahulu tiba di Denpasar
beberapa jam sebelum kami, ia menggunakan pesawat karena kemarin kehabisan
tiket kereta. Oke teman bertambah otomatis biaya kita semakin bisa di tekan,
jadi untuk hotel sendiri Rp. 230.000 dibagi 4 orang, maka hanya sekitar Rp.
57.500 saja per orang untuk hotel. Saran dari gua bagi kalian yang belum pede
backpacker sendiri, ada baiknya mengajak teman ya selain lebih bisa hemat kalian
juga ada teman ngobrol saat perjalanan dan tentu tak akan membosankan hehe. Hari
sudah malam kita harus segera istirahat karena esok akan semakin menantang
tentunya, kita berempat sudah capek terlebih lagi kami yang menempuh perjalanan
darat sekitar 34 jaman untuk sampai ke Denpasar ini.
Hari 1 di Bali…
Selasa, 20 Februari 2018 trip
pertama kami dimulai, hanya bermodalkan google maps dan beberapa petunjuk
google kami menuju ke beberapa tempat wisata menarik yang ada di Bali. Jujur kami
ingin berwisata ke tempat-tempat yang menurut kami anti mainstream ya meski
harus ke pantai-pantai juga akhirnya. Jadi destinasi umum di Bali seperti Tanah
Lot tak masuk dalam list yang harus wajib kami kunjungi. Kami menyewa motor di hotel
tempat kita menginap, kita pesan dua motor karena kita ada 4 orang, satu motor
dikenakan biaya lumayan mahal sih sekitar Rp. 75.000; sebenarnya banyak yang
jauh lebih murah dari itu namun dengan minimal sewa 2 hari nah masalahnya kita
hanya punya waktu satu hari saja untuk menjelajahi pulau dewata ini karena
keesokan harinya tujuan kita adalah Pulau Nusa Penida yang akhir-akhir ini
makin hitz saja di top destinasi wisata di Bali, dan motor pun dapat disewa
langsung disana. Ohiya sebelum caw bertualang, kita sempatkan untuk makan pagi
dengan menu nasi kuning yang sudah dibungkus dengan lauknya, untuk makan pagi
saja kita hanya keluar uang sekitar Rp. 5.000 saja dan itu cukup mengenyangkan
meski porsinya tak terlalu banyak. Tanpa pikir panjang destinasi langsung gua
arahkan ke arah Uluwatu, tujuan kita hari itu ialah pantai-pantai indah di
pulau Bali. Gua selaku pemegang map merasa jika pantai-pantai di daerah Uluwatu
sangat anti mainstream dan keren. Sekitar 30 menit perjalanan ditempuh dengan
sepeda motor akhirnya kita berempat memutuskan untuk singgah sebentar ke Pantai
Kuta yang kebetulan juga kita lewati, kita hanya berhenti sekitar 20 menit saja
disana karena faktor lingkungan Pantai Kuta yang terlalu ramai sehingga tak
membuat kami merasa wow, akhirnya trip berlanjut menuju destinasi selanjutnya ialah
pantai Tegal Wangi yang berada di daerah Jimbaran dan hanya butuh waktu sekitar
20 menit saja dari Kuta Bali untuk sampai ke tempat ini. Sedikit tentang Pantai
Tegal Wangi, pantai ini sangat bagus dan belum terlalu ramai yang berkunjung,
meski indah terlihat dari atas tebing namun beberapa wisatawan asing juga
menyempatkan diri untuk turun ke bibir pantai dan menikmati berenang di laut biru
yang jernih nan bersih serta pasir putih yang berkilau yang nampak terlihat
dari atas tebing.
Pantai Tegal Wangi Jimbaran |
Pabtai Saluban |
Merasa sudah cukup di pantai ini,
perjalanan berlanjut menuju destinasi pantai selanjutnya ialah pantai Saluban
yang hanya memakan waktu sekitar 20 menitan saja dari pantai Tegal Wangi. Setelah
sampai di Pantai Saluban, kita harus membayar distrubusi parkir sekitar Rp.
3.000/motor sebelum diperbolehkan masuk menuju tempat wisata. Pantai ini agak
sedikit turun kebawah, namun tenang karena telah tersedia beberapa anak tangga
yang dapat dilewati, sedikit tentang pantai Saluban menurut saya pantai yang
satu ini tak kalah menawan dari pantai Tegal Wangi, keunikanya terlihat dari
terbentuknya sebuah formasi gua kecil yang semakin menambah estetika keindahan
pantai ini. Selain itu beberapa turis asing pun menyempatkan diri untuk
berselancar di pantai unik ini.
Pura Luhur Uluwatu |
Oke terasa sudah bosan di Saluban, perjalanan
kita berlanjut menuju wisata Pura Luhur Uluwatu yang sebenarnya tak jauh dari
pantai Saluban. Kembali berpacu dengan kuda besi, akhirnya kita tiba di Pura
Luhur Uluwatu yang nampak sangat megah dan menawan karena berdiri menghadap langsung
ke hamparan laut biru yang tak kalah indah. Nah, baru di Pura ini kita berempat
mengeluarkan uang distrubusi untuk masuk tempat wisata, tiket masuk pura ini
sekitar Rp. 20.000/wisatawan lokal dan Rp.30.000/wisatawan asing. Disini gua
baru puas beraksi dengan DSLR Nikon D3200 gua, banyak foto dan video yang gua
ambil disana. Sebenarnya kita sedang menunggu pertunjukan tari kecak yang biasa
berlangsung di pura ini namun ternyata setelah menunggu cukup lama pertunjukan
tak juga berlangsung, karena merasa waktu terlalu berharga jika hanya
dihabiskan dengan menunggu sesuatu yang tak pasti akhirnya perjalanan kami pun
dilanjutkan. Waktu menunjukan pukul 14:00 Wita kami memutuskan untuk berhenti
sejenak mencari rumah makan, kami singgah disebuah rumah makan kecil ditengah
jalan sepi yang kami lewati. Makan nasi dengan lauk telur, perkedel, sayur, dan
minuman temulawak saya hanya kena biaya Rp. 12.000; saja ternyata. Oke setelah
bensin perut full, saatnya isi bensin motor karena kita lupa isi bensin motor
sebelumnya. Bensin motor yang gua kendarai untuk full nya hanya Rp. 20.000 saja
dan karena satu motor berdua, jadi masing-masing patungan Rp. 10.000 saja. Setelah
semua ready kembali, kami bergegas menuju pantai Melasti yang katanya merupakan
pantai terindah di daerah Uluwatu ini. Setelah tiba disana, gua benar-benar
takjub ternyata memang adanya, pantai ini sangat indah dan bersih dilihat dari
atas tebing jalan yang kita lewati. Tak sabar kita pun langsung menuju bibir
pantai, dan gua langsung saja buka baju dan mulai bermain air karena gua udah
merasa penat dengan panasnya cuaca di Bali saat itu.
Pantai Melasti |
PantaI Melasti |
Setelah puas bermain air di
Melasti, perjalanan kita lanjutkan menuju destinasi pantai terakhir di Uluwatu
yaitu pantai Green Bowl yang terletak tak jauh dari Pantai Melasti. Nah, di
pantai ini ketahanan fisik kita benar-benar teruji, kondisi fisik yang sudah
semakin lelah serta waktu yang semakin sore harus memaksa kita berempat
menuruni ratusan anak tangga hanya untuk sampai ke bibir pantai ini. Mungkin masih
sedikit wisatawan yang tahu akan pantai ini, namun setelah sampai ke bibir
pantai ternyata pantai ini cukup menghibur mata saya, kembali ini merupakan
salah satu pantai terbersih di Bali, selain itu formasi gua yang berada di
pinggiran pantai ini semakin menambah kesan petualangan yang kami lakukan saat
itu. Hari sudah semakin sore dan kita sudah lelah, akhirnya kita memutuskan
untuk pulang ke penginaan yang jaraknya lumayan jauh dari Uluwatu, sekitar 1
jam perjalanan kami tempuh. Sebelum pulang ke Penginapan, kami menyempatkan
diri untuk mampir ke daerah Sanur hanya untuk memastikan transportasi yang akan
kami gunakan keesokan harinya saat akan menyebrang ke Pulau Nusa Penida. Setelah
memperoleh kejelasan mengenai boat apa yang akan kami gunakan serta apa saja
yang harus kami bawa, kami berdiam
sejenak di Pantai Sanur ini untuk melihat sunset sebelum akhirnya benar-benar
kembali ke Penginapan dan bersitirahat. Sebelum sampai penginapan kita berempat
menyempatkan diri kembali untuk membeli makan malam, ialah nasi ayam goreng
yang harganya sekitar Rp. 15.000. Selesai makan, mandi, tibalah waktunya
istirahat dan menunggu apa yang akan terjadi di keesokan harinya…
Satu hal yang gua suka saat
berwisata di Bali, gua belum menemukan yang namanya pungli, penarikan tarif
parkir liar, dan tiket masuk wisata kecuali di Pura ya hehe
Bersambung!
Pengeluaran tanggal 18-20 Ffebruari 2018 :
Tiket KA JKT-SBY :
Rp. 104.000;
Tiket KA SBY-BYU : Rp. 56.000;
Kapal Ferry : Rp.
6.500;
Angkutan Gilimanuk-Denpasar : Rp. 40.000
Makan 7 kali : Rp. 70.000
(@ Rp. 10.000)
Hotel 2 Malam : Rp.
57.500/orang
Sewa Motor + Bensin : Rp. 47.000/orang
Biaya Masuk Pura : Rp. 20.000
Biaya Masuk Pura : Rp. 20.000
Total : :
Rp. 481.000/orang
SAAT INI SUDAH WAKTUNYA BERALIH KE YANG LEBIH MUDAH, DOWNLOAD APLIKASI MYDRAKOR DI GOOGLEPLAY, nonton film drama korea dia aplikasi MYDRAKOR, tinggal Download di GooglePlay secara gratis, banyak drama terbaru.
BalasHapushttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main
https://www.inflixer.com/
cara-bermain-bakarat
BalasHapusTrik dan Tips Main Sicbo Online – Sicbo On-line atau judi dadu online yaitu satu di antara permainan yang permulaannya datang dari kerajaan China
WA : 0812-2222-995
Line: cs_bolavita
Telegram : t.me/bolavita
Anda suka bermain slot???
BalasHapusMau bonus slot 200%???
Mari join bersama kami di Winning303
Dapatkan bonus slot 200% langgsung untuk anda
Info regis
- WA : +6287785425244
Suka bermain Poker mau deposit via PULSA,atau Via E-MONEY???
BalasHapusMari bergabung bersama kami di Donaco Poker
Hub kami.
WHATSAPP : +6281333555662
CS 24 JAM
Posting Komentar