-->
mrioaldino
mrioaldino Optimistic man!

NKRI Kuat, Kita Tidak Pernah Takut Teroris!

Tidak ada komentar



Aku tak tahu sampai kapan bangsaku akan kuat menahan gempuran paham radikal, sampai kapan jati diri bangsaku ini akan tetap kokoh menahan segala terjangan otak kotor. Namun, yang aku tahu jika Indonesia terbentuk atas dasar perjuangan seluruh rakyatnya, atas dasar darah, keringat dan air mata suci para pendahulunya, sampai kapanpun bangsa ini akan tetap ada dan akan selalu kuat menahan segala bentuk propaganda yang siap meruntuhkan moral bangsa.

Sedih, hancur, bahkan terhempas rasanya ketika melihat jiwa-jiwa yang tak bersalah melayang begitu saja tanpa ada penjelasan mengapa mereka harus meregang nyawa dengan cara-cara yang tak manusiawi seperti itu. Terorisme? Siapa bangga jadi teroris, aku bahkan sempat bingung menafsirkan sang teroris, sebenarnya mereka itu pelaku atau korban ya? Tentu, mereka pelaku namun mereka juga korban, iya korban atas doktrin yang berbelok. Sedikit mengkomparasikan tentang gambaran teroris zaman Bom Bali 1 dengan teroris zaman sekarang. Berbagai perbedaan mencolok terlihat, mulai dari kualitas bom yang diledakan hingga sasaran teror. Dahulu organisasi teror yang paling terkenal di Indonesia bernama Jamaah Islamiyah, JI dikenal berafiliasi dengan paham-paham Al Qaeda dan sasaran mereka sendiri ialah bangsa Amerika yang menurutnya adalah musuh karena kerap menjajah negara-negara muslim. Dalam melakukan aksi teror, JI sangat memperhatikan yang namanya perhitungan matang mulai dari lokasi sasaran hingga daya ledak bom yang sangat dahsyat, contohnya ialah peristiwa ledakan Bom Bali satu pada tahun 2002 silam yang mengakibatkan sekitar 200 lebih jiwa melayang saat itu dan rata-rata korban adalah WNA. Sementara pada akhir-akhir ini pasca mencuatnya paham organisasi radikal ISIS, munculah sebuah organisasi teror lainya bernama Jamaah Anshar Daulah (JAD) di Indonesia. Berbeda dengan JI yang berafiliasi dengan Al Qaeda, JAD adalah organ yang berafiliasi dengan ISIS. Orang-orang JAD menganggap jika siapapun pihak yang tak sejalan dengan pemahaman mereka, maka dapat dibilang orang-orang tersebut adalah kafir bagi mereka dan darah mereka halal untuk dibunuh. Dalam hal ini, ISIS dan JAD mengkategorikan jika pemerintah NKRI dan aparat keamanannya ialah kafir karena berusaha untuk menghalangi langkah mereka untuk mendirikan negara islam yang berdaulat. Oke, sekarang dari segi pelaku teror, entah kenapa pelaku teror saat ini tak pandang usia dan status. Pada masa JI para pelaku teror dikenal memiliki latar belakang yang ciamik seperti mantan aparat keamanan, mantan pekerja negara, bahkan orang-orang berpendidikan. Namun, faktanya saat ini kebanyakan para pelaku teror adalah mereka warga sipil biasa yang telah terpapar doktrin menyimpang. Bahkan ironisnya anak-anak yang sejatinya tak harus tahu akan problematika ini malah terseret menjadi aktor di balik aksi teror. Khusus untuk anak-anak, mari kita asumsikan mereka sebagai korban.

Lantas kenapa mereka dengan mudahnya di sesaki oleh paham radikal? Dirasa pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir bibit-bibit teroris ini untuk terus tumbuh di NKRI. Masalahnya ialah sebagian dari mereka yang terkena doktrin ini adalah mereka yang salah menafsirkan arti jihad. Jihad (Arab: جهاد‎) menurut syariat Islam adalah berjuang dengan sungguh-sungguh.Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan Din (atau bisa diartikan sebagai agama) Allah atau menjaga Din tetap tegak, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Dalam beberapa kasus belakangan, nampak para pelaku teror menganggap diri mereka telah berjihad namun apa yang mereka tegakan sama sekali tak merujuk kepada garis perjuangan Rasul dan Al-Quran. Membunuh mereka yang tak bersalah, meledakan mereka yang tak tahu apa-apa dirasa sangat tak patut untuk di terima. Siapapun kalian menamai diri kalian, jika tetap menyangkut tindak terorisme maka itu tetaplah salah. Jalan Islam yang kalian tempuh itu salah!

‘’Please, stop it! Really, anyone has right to life. We never frightful on all threat especially terrorism’’

Mungkin untuk menyadarkan kalian yang sudah terpapar sangatlah sulit bagi kami, namun kami berkeyakinan bahwa anda masih bisa di luruskan. Tapi mohon, jangan libatkan anak-anak itu, mereka tak tahu apa-apa, mereka masih terlalu lugu untuk diajak bermain api. Cara terbaik untuk menumpas aksi terorisme ini ialah persatuan, kita sebagai masyarakat, pemerintah, dan elemen lainnya harus terus bersatu menunjukan pada mereka jika NKRI itu kuat loh, kita punya nafas yang tak akan pernah berhenti menghela. Ingat satu hal, kau ledakan satu dari kami maka akan kami lahirkan kembali seribu manusia lebih kuat dari itu.

Dan saya sangat mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang baru saja mengesahkan Revisi Undang-undang (RUU) No. 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (Antiterorisme) menjadi undang-undang. Semoga dengan adanya UU ini sebagai landasan hukum tentang tindak terorisme dapat menjadi acuan untuk meminimalisisr segala tindak teror yang dapat terjadi.

#KitaCintaIndonesia
#KamiTidakPernahTakut

mrioaldino

Komentar





banner



Klook.com