-->
mrioaldino
mrioaldino Optimistic man!

Be Tolerant!

1 komentar



Apa Itu Toleransi?
Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap toleransimenghindarkan terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Dapat disimpulkan, bahwa toleransi ialah sikap seseorang dimana mampu membiarkan dengan lapang dada, menghargai, mengakui, menghormati, tidak dendam, pengertian, terbuka terhadap pendapat, perbedaan, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, sikap dan sebagainya yang lain atau yang bertentangan dengan pendiriannya sendiri.

Kenapa Perlu Saling Toleransi?
Berikut adalah manfaat baik ketika manusia mampu saling bertoleransi dengan baik :
1. Terhindar dari perpecahan
Sikap toleransi yaang tinggi yaitu saling menghormati. saaling mengahrgai dan mengabaikan perbedaan dapat menghindari terjadinya pertikaian, permusuhan , peperangan dan perpecahan yang dapat memicu konflik didalam negara , kondisi ini dapat mengancam keutuhan persatuan negara Indonesia dan tidak sesuai dengan semboyan kita bhinneka tunggal ika.  keadaan ini bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi negara lain yang mempunyai kepentingan tertentu.
2. Meningkatkan rasa persaudaraan
Sikap toleransi dapat menimbulkan rasa sayang dan meningkatakan rasa persaudaraan antara umat beragama. kondisi ini dapat membuat terhindar adanya kesalahpahaman dan pertikaian yang tidak perlu .
3. Meningkatkan kekuatan dalam iman
Perbedaan agama dan tradisi dapat membuat sikap toleransi semakin kuat. tradisi yang berbeda dapat membuat orang lain ingin mengetahui dan mempelajari tradisi daerah lain. hal ini dapat menumbuhkan rasa bangga seseorang terhadap negara yang memiliki keaneka ragaman agama, tradisi dan budaya yang tidak dimiliki bangsa lain.  Menghormati agama orang lain dan menghargai perbedaan tradisi dapat meningkatkan kekuatan dalam iman dan lebih menyadari bahwa rasa persaudaraan sangat dibutuhkan dalam pergaulan.
4. Meningkatkan rasa nasionalisme
Jika sikap toleransi yang positif diterapkan dalam kehidupan sehari hari oleh semua masyarakat indonesia maka akan meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara. karena bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa menerima perbedaan satu orang dengan orang yang lainnya tanpa harus merasa paling benar dan akan mengurangi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan .
5. Dapat mencapai kata mufakat
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang demokrasi dan mengutamakan musyawarah untuk pencapaian kata mufakat tanpa ada pertikaian, permusuhan, pertemngkaran dan kesalahpahaman. didalam bermusyawarah sangat penting dibudidayakan sikap toleransi antara sesama manusia yang memiliki perbedaan agama, suku, tradisi atau budaya daerahnya.
6. Meruntuhkan rasa paling benar pada diri sendiri
Tidak ada satu manusiapun yang akan luput dari yanag namanya kesalahan ataupun kekurangan. sikap toleransi akan menghindari seseorang untuk bersikap egois dan merasa diri paling benar. sikap toleransi dapat membuat manusia lebih cerdas dalam berfikir positif. Sikap seperti ini adalah yang paling banyak disukai masyarakat dan tak heran jika seseorang yang memiliki sikap toleransi yang kuat akan menjadi seorang pemimpin yang adil.
7. Dapat mempersatukan perbedaan
Masih banyak manusia yang menganggap apa yang dianutnya atau apa yang telah menjadi sejarah nenek moyangnya adalah yang paling baik dan paling benar, padahal pada kenyataannya tuhan menciptakan manusia penuh dengan perbedaan dan penuh dengan kekurangan. Semua itu semata mata agar manusia satu dengan yang lainnya dapat saling menghormati dan menghargai. sikap toleransi dapat mempersatukan perbedaan menjadi sebuah kekuatan bagi pertahanan negara.
8. Mempermudah pembangunan negara menjadi lebih maju
Sikap toleransi dapat mempermudah pembangunan negara menjadi lebih baik dan selalu selangkah lebih maju. Negara manapun tidak akan menjadi maju dan besar jika sikap toleransi tidak membudaya . karena sikap toleransi dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan didalam perbedaan yang akhirnya dapat membuat sebuah negara tidak mudah dirongrong dan diancam oleh bangsa lain.
Apa saja contoh sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari?
a. Bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agama dan sukunya.
b. Menghargai dan menghormati perayaan hari besar keagamaan umat lain.
c. Tidak menghina dan menjelek-jelekkan suku, ras dan ajaran agama lain.
e. Memberikan rasa aman kepada umat lain yang sedang beribadah.
f. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
g. Saling tolong menolong antar sesama umat manusia.
Pentingkah Pendidikan Toleransi?
Mengingat pentingnya nilai toleransi, hal ini harus di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Upaya ini dilakukan guna menghindari konflik-konflik yang terjadi akibat tidak adanya rasa menghormati dan menghargai orang lain, seperti yang di ungkapkan oleh Tilaar (1999:160) bahwa yang diperlukan dalam masyarakat bukan sekedar mencari kesamaan dan kesepakatan yang tidak mudah untuk dicapai, justru paling penting di dalam masyarakat yang ber-bhineka tunggal ika adalah adanya saling pengertian. Haricahyono (1995:203) mengatakan tujuan pengembangan sikap toleransi dikalangan siswa di sekolah maupun kelompok sosial, disamping sebagai wahana latihan agar mereka lebih lanjut dapat menerapkan dan mengembangkankannya secara luas dalam kehidupan masyarakat.
Pendidikan toleransi dapat dilakukan dalam beberapa pendekatan, yaitu perorangan (personal approach), pendekatan kelompok (interpersonal approach) dan pendekatan klasikal (classical approach) metode penyajiannya pun sangat beragam dan luwes melalui cerita, ceramah, permainan simulasi, tanya jawab, diskusi dan tugas mandiri. Singkatnya setiap bentuk sambung rasa (komunikasi) dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan (Sumaatmadja, N, 1990:9).
Bagaimana Toleransi di Indonesia?
Toleransi di Indonesia di bahas dalam UUD 1945 BAB X tentang Hak Asasi Manusia Pasal 28 J (UUD 1945:14)
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokrastis.
Indonesia merupakan negara dengan kultur budaya dan sosial yang sangat beragam. Berbagai suku, budaya, agama, ras dan cara berperilaku dalam bersosialisasi mewarnai kehidupan bertoleransi di negara Indonesia. Indonesia pun bisa merdeka secara mandiri karena semangat toleran yang menimbulkan persatuan dan kesatuan seluruh masyarakat Indonesia untuk membasmi penjajah Belanda dan Jepang.  Namun kenyataan saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia kehilangan semangat toleransinya. Faktor yang mempengaruhi hal ini terjadi karena banyak masyarakat kita yang kurang mempelajari dan mengahayati sejarah perjuangan para pahlawan Indonesia zaman penjajah dulu, sehingga semangat hidup bertoleransi dan patriotik di Indonesia melemah. Selain itu, mayoritas masyarakat Indonesia juga kehilangan semangat kebersamaan, serta banyak yang tidak melandaskan Pancasila sebagai dasar hidup bangsa Indonesia alias semuanya atur sendiri-sendiri sehingga terjadi intoleransi dalam hidup masyarakat Indonesia.
INDEKS KOTA TOLERAN (IKT) TAHUN 2017
SETARA Insitute dan Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila
Jakarta, 16 November 2017

Dari hasil indexing lengkap dapat disederhanakan 10 kota dengan skor toleransi tertinggi sebagai berikut.
Tabel 1.10 Kota Teratas dengan Skor Toleransi Tertinggi
No.
Kota
Skor
1
Manado
5,90
2
Pematangsiantar
5,90
3
Salatiga
5,90
4
Singkawang
5,90
5
Tual
5,90
6
Binjai
5,80
7
Kotamobagu
5,80
8
Palu
5,80
9
Tebing Tinggi
5,80
10
Surakarta
5,72
Dalam Tabel 1 terlihat bahwa 10 kota dengan nilai toleransi tertinggi memiliki skor di atas 5 dalam skala 1-7. Kota dengan nomor urut 1-5 memiliki skor yang sama, demikian halnya dengan kota dengan nomor urut 6-9. Hal ini terjadi mengingat penilaian didasarkan pada hasil scoring berdasarkan pembacaan dokumen sebagai data penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya, kemudian dinilai dengan skala Likert. Dengan skala scoring yang terbatas 1-7, maka kesamaan skor akhir sangat dimungkinkan. Untuk itu, SETARA Institute tidak mengartikan bahwa Manado berada pada posisi 1 sebagai kota paling toleran disebabkan terdapat 4 kota yang memiliki nilai yang sama. Tabel di atas menunjukkan dan dapat dibaca terdapat 5 kota dengan tingkat toleransi yang tinggi.
Dibandingkan dengan data Indeks Kota Toleran Tahun 2015, tidak terjadi perubahan yang signifikan pada kelompok kota dengan skor tertinggi. Sepuluh kota sebagaimana pada tabel 2 di atas sesungguhnya merupakan kota-kota yang pada tahun sebelumnya berada pada kluster 1 kota-kota dengan skor toleransi tinggi.
Selain 10 kota dengan skor toleransi tertinggi, dapat pula direduksi 10 kota dengan skor toleransi terendah sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.10 Kota Terbawah dengan Skor Toleransi Terendah
No.
Kota
Skor
1
DKI Jakarta
2,30
2
Banda Aceh
2,90
3
Bogor
3,05
4
Cilegon
3,20
5
Depok
3,30
6
Yogyakarta
3,40
7
Banjarmasin
3,55
8
Makassar
3,65
9
Padang
3,75
10
Mataram
3,78
Dalam Tabel 2 terlihat bahwa 10 kota dengan nilai toleransi terendah memiliki skor di bawah 4 dalam skala 1-7. Tabel tersebut dapat dibaca bahwa kota-kota tersebut rata-rata memiliki skor rendah dalam 6 indikatornya, sebagaimana diulas dalam kerangka metodologis studi ini.
Teori Keseimbangan
Teori keseimbangan atau equity theory dikemukakan oleh  John Stacey Adams, seorang psikolog kerja dan perilaku pada tahun 1963.  Teori ini berasumsi bahwa pada dasarnya manusia menyenangi perlakuan yang adil/sebanding, berhubungan  dengan kepuasan relasional dalam hal persepsi distribusi yang adil/tidak adil dari sumber daya dalam hubungan interpersonal.
Teori ini membangun kesadaran yang lebih luas terhadap dimensi penilaian masing-masing individu sebagai manifestasi keadilan yang lebih luas dibanding teori motivasi lainnya.
Beberapa teori motivasi berasumsi bahwa perilaku seseorang muncul dan dikelola oleh usaha untuk membangun atau mempertahankan suatu keseimbangan psikologis batin.
Ketika kita mengalami ketegangan psikologis atau bila tingkat stress kerja meningkat, kita termotivasi ke dalam tindakan untuk membangun kembali keseimbangan. Adams mengembangkannya lebih lanjut dengan fokus terhadap sisi keadilan antar individu dalam organisasi.
Pandangan teori keseimbangan telah dimulai Festinger dengan cognitive dissonance theory-nya. Sumber lain juga menyebutkan Zalemik (1958) sebagai pelopor dan kemudian dikembangkan oleh Adams (1963).
Festinger sendiri mengasumsikan bahwa ketika kita mengahadapi kondisi dialog batin yang saling bertentangan, kita merasa ketegangan psikologis yang tidak menyenangkan dan kita menguranginya dengan mengubah salah satu kognisi untuk membuatnya konsisten dengan yang lain.
Varian yang kemudian paling terkenal dari teori disonansi kognitif kemudian adalah teori keseimbangan yang dikemukakan S. Adams. Teori ini mengasumsikan bahwa kita menginginkan keadilan (yaitu, kita ingin merasa bahwa ketika kita dibandingkan dengan orang lain, kita diperlakukan secara adil dan organisasi tidak berpihak kepada siapapun).
Menurut Adams, ketidakadilan menciptakan ketegangan sebanding dengan ketidakseimbangan. Ini adalah ketegangan yang memotivasi individu untuk mengurangi kesenjangan tersebut. Akibatnya, semakin tinggi perasaan ketidakadilan, semakin kuat motivasi untuk mengurangi itu.
Bagaimana mengurangi ketidakadilan? Jika Anda merasa dibayar kurang/underpaid, Anda dapat meningkatkan produktivitas dan meminta kenaikan gaji, atau Anda dapat menurunkan kinerja, atau berpikir untuk berhenti. Anda dapat mengurangi kesenjangan dengan proses mental seperti mengubah referensi Anda. Jika Anda merasa dibayar lebih, Anda dapat meningkatkan produktivitas Anda. Ketidaksetaraan negatif (bayaran yang kurang) dirasakan lebih mendalam daripada ketidakadilan positif (bayaran yang lebih).

 ’’Mendengarlah dengan telinga yang toleran, melihatlah melalui mata belas kasihan, Berbicaralah dengan bahasa cinta. – Jalaludin Rumi’’

Terakhir simak video berikut ya!



(diajukan untuk memenuhi tugas Kampanye Komunikasi dengan Tema Pendidikan)

mrioaldino

1 komentar





banner



Klook.com