Asian Games 2018 sebagai Ajang Pembuktian Kualitas Bangsa Indonesia di Mata Dunia, Mari Jadi Tuan Rumah yang Ramah untuk Tamunya!

‘’Saya Rio, Saya Indonesia, Saya bangga jadi saksi sejarah NKRI sebagai tuan rumah di Asian Games 2018’’

       Sejarah tercatat pada 56 tahun silam tepatnya tahun 1962, bangsa Indonesia pernah menjadi rumah bagi pesta olahraga terbesar di Asia kala itu. Iya, itu 56 tahun silam dan apa kabar sekarang? Berbanggalah Indonesia, karena sejarah kembali terulang. Asian Games 2018 menjadi tongak kemajuan Indonesia di dunia olahraga, bangsa ini kembali dipercaya menjadi rumah bagi 45 negara asia lainya untuk berkompetisi. Sedikit kilas balik sejarah masa lalu saat Indonesia pertama kali di percayai menjadi tuan rumah atas terselenggaranya pesta olahraga terbesar se Asia ini.  Pada 24 Agustus-4 September 1962 Asian Games ke 4 terselenggara di Indonesia, tentu hal tersebut menjadi awal yang baik untuk Bung Karno memperkenalkan mata garuda di kanca Internasional kala itu, pembangunan infrastruktur gencar di lakukan di segala penjuru kota Jakarta. Jakarta bersolek guna menyambut kedatangan sejumlah delegasi dari berbagai negara di Asia. Stadion Utama Gelora Bung Karno merupakan salah satu karya agung Bung Karno kala itu sekaligus menjadi ikon kebanggaan kota Jakarta bahkan Indonesia dari dulu hingga saat ini. Perlu diketahui, Kawasan Gelora Bung Karno berdiri di atas tanah bekas 4 kampung yakni, kampung Senayan, Kebun Kelapa, Petunduan dan Bendungan Hilir. Selain pembangunan SUGBK, Presiden Soekarno juga menyelesaikan pembangunan Stasiun Televisi yang kemudian dikenal sebagai Kantor Pusat Televisi Republik Indonesia, serta kawasan perkampungan internasional dengan ruang publik dan gedung pertemuan yang mampu menampung hingga 3000 atlet dari berbagai negara di Asia. Selain sarana olahraga, guna memberikan penghormatan kepada seluruh delegasi yang hadir presiden Soekarno turut membangun sebuah patung ikonik yaitu ‘’Patung Selamat Datang’’ atau sering dikenal dengan sebutan ‘’patung Pancoran’’, Patung tersebut menggambarkan dua orang pemuda dan pemudi yang membawa bunga sebagai tanda penyambutan tamu Asian Games pertama di Indonesia. Pada perhelatan Asian Games tahun 1962 tersebut Bung karno juga membentuk sebuah dewan kepanitian yang di beri nama Dewan Asian Games Indonesia (DAGI), tujuanya tentu untuk menjamin kesuksesan acara serta mengharumkan nama bangsa di kanca internasional. Dan di tahun 2018 ini, ketika Indonesia kembali di percaya memimpin garda perhelatan Asian Games yang kedua kalinya INASGOC (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Commitee) di bentuk dan diberikan kewenangan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurus segala sesuatunya terutama dalam membentuk sebuah tim kepanitiaan yang solid guna menjaga nama baik bangsa agar tetap harum seperti sedianya. Bangga, tentu kita patut berbangga bahwa Indonesia tetap di pandang ada oleh dunia meski belakangan ini negeri kita selalu teruji, berbagai konflik pecah dan berbagai oknum berusaha memecah belah persatuan bangsa,  namun anggaplah itu sebagai percikan kecil guna membakar semangat muda-mudi Indonesia untuk terus berkarya dan mempertahankan keutuhan bangsa.

Indonesia pernah sukses menjadi tuan rumah di Sea Games 2011 silam, tentu Indonesia harus lebih sukses dalam menjadi tuan rumah di Asian Games 2018 tahun ini. Kesempatan, iya ini adalah kesempatan emas untuk rakyat Indonesia menunjukan citra baik bangsanya sendiri. Negara kita tak selamanya bersedih, Indonesia tak selamanya kalah start, kadang bangsa kita hanya butuh sebuah kepercayaan untuk membuktikan jika negara yang berdiri atas dasar perjuangan seluruh rakyatnya ini memiliki potensi besar untuk mempengaruhi isi dunia. Oleh karena itu, mari dukung bersama Asian Games 2018, jadikan ini sebagai cambuk semangat untuk memajukan bangsa. 

       Carut marut kesibukan Asian Games 2018 ini telah di mulai sejak api abadi itu di ambil langsung dari India dan tiba di tanah air, pawai obor Asian Games 2018 pun berlangsung di Indonesia. Sejumlah kota-kota besar di lalui oleh pawai obor tersebut, hal ini menunjukan jika segenap masyarakat Indonesia beserta seluruh wilayah di NKRI siap menyongsong dan mensukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018. Yogyakarta menjadi awal bagi api abadi dan tentu berakhir di Jakarta. Apapun itu rakyat Indonesia benar-benar kompak serta luar biasa!

source : flashblog18

        Kembali ke topik, Selain sebagai wadah untuk membangun citra positif bangsa Indonesia di mata dunia, perhelatan Asian Games 2018 ini juga dapat menjadi ajang memperkenalkan warisan budaya bangsa kepada dunia. Tentu, arus masuk dan keluarnya warga asing akan semakin padat saat moment acara berlangsung. Menonjolkan kembali budaya-budaya bangsa yang sempat terlupa dapat menjadi salah satu cara kita sebagai rakyat untuk terus mempromosikan keunikan Indonesia. Jangan biarkan apa yang kita miliki hilang sia-sia terenggut zaman, jika anak bangsa sendiri tak bisa menghargai warisan budaya nenek moyangnya maka izinkanlah warisan budaya tersebut untuk dikenal dan dihargai oleh bangsa lain. Ada banyak warisan budaya Indonesia yang dapat di pertontonkan kepada tamu kita, sebut saja seperti kesenian wayang kulit, batik, tarian khas daerah, pakaian adat daerah, bahkan acara adat daerah yang unik. Tentu, hal ini akan menampilkan kesan tersendiri untuk bangsa Indonesia terhadap negara sahabat. So, let’s do that, Rakyat bangga Indonesia jadi tuan rumah Asian Games 2018!

Ada satu hal lagi yang memikat dari bangsa ini, yaps kelezatan kuliner nusantara. Makanan khas sepertihalnya gado-gado, sate, bakso, bahkan nasi goreng dapat menjadi pemanis mulut yang pas untuk segenap tamu undangan Indonesia di Asian Games nantinya. Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara dengan ragam kuliner lezat di dunia, tentu hal ini dapat bermanfaat untuk negara kita selama perhelatan Asian Games 2018 nanti. Setidaknya lidah sesama orang Asia akan pas dengan ragam masakan ala Nusantara. Lagi-lagi, kita harus bangga dengan segala potensi yang dimiliki negeri ini.