‘’Ehh, kok lu kayak
ambisius banget orangnya, kegiatan ini itu lu ikutin semua, caper lu ya!’’
Secara langsung mungkin
belum ada yang berani mengungkapkan ‘’statement’’ tersebut ke gua, tapi
gua merasa jika ada sebagian kecil manusia yang ingin menyampaikan ini secara
langsung tapi masih di hantui rasa takut atau gak enakan. Yaelah, seloo aja
kali gua mah orangnya terbuka dengan segala masukan hehe. Lagian seiapa tahu bias
jadi bahan intropeksi diri.
Sedikit bercerita ya,
ibaratnya meluruskan pandangan kalian terhadap gua. Dulu pas gua masih SD, SMP,
SMA sebenarnya gua cuman siswa biasa yang gak ada apa-apanya, kerjaan ya datang
ke sekolah pagi-pagi, belajar, pulang dan tidur. Satu-satunya kegiatan ekstrakulikuler
gua hanyalah Karate yang sampai saat ini masih gua tekuni. Gak ada ‘’special achievement’’ dari gua saat
itu, bahkan banyak guru yang gak kenal gua juga kan. Gua merasa kalo masa-masa SMA gua adalah masa
paling membosankan, gua sangat berharap bisa kuliah jauh tepatnya keluar dari kampung
gua di Bengkulu. Mungkin pandagan gua saat itu kalo masa-masa kuliah adalah
masa paling seloo, dimana gua bebas melakukan apapun apalagi kalo gua merantau
kan seru tuh ngekos. Dan realitas berkata lain ketika gua benar-benar menjalani
yang namanya jenjang perkuliah, sebuah tingkatan pendidikan yang lebih mutakhir
katanya. Persepsi gua sebelumnya berputar hingga 180o dan gua merasa
jika kuliah cukup menjengkelkan. Pertama gua harus beradaptasi dengan
lingkungan baru, susahnya mencari teman yang sepaham, hingga menjaga diri agar
tetap sehat ketika uang bulanan gua yang tak setebal dompet rentenir (dalam artian hidup dengan kondisi
ekonomi yang pas-pasan). Disini gua mulai berfikir, gua gak mau hal membosankan
di SMA kembali menjadi DEJAVU buat gua. Setelah semester satu lewat gua mulai
beritikad untuk jadi mahasiswa sibuk, gua harus aktif di ORMAWA, ikut kegiatan
mahasiswa apapun, ikut UKM, dan lain sebagainya. Mungkin awalnya memang
terbesit rasa ambisi yang menggebu-gebu, seolah-olah tujuan gua ikut semua itu
hanya untuk mempercantik konten pada CV gua. Salah, semua itu salah, ambisi
boleh tapi jangan merusak reputasi. Gua mulai mengalihkan ideologi gua yang
awalnya ambisius menjadi manusia yang lebih optimis, ya optimis jika suatu saat
nanti gua bisa jadi agen perubahan yang benar-benar ingin merubah sesuatu yang
awalnya di bangun buruk menjadi lebih baik. Bukan hanya karena ingin memnuhi
hasrat pribadi gua yang ingin terlihat lebih superior di banding yang lain.
Semakin sering gua terlibat dalam konfrensi, proyek, seminar, ormawa dan
aktifitas kepemudaan lainya gua merasa jika gua semakin ‘’open minded’’, gua
mulai berfikir kalau hidup itu gak hanya tentang gua, setiap manusia memang
harus bersinergi dengan baik. Tingkat kepekaan gua terhadap isu-isus sosial semakin
kuat, keinginan gua untuk menebar teman dari Sabang sampai Merauke semakin
menjadi-jadi saja. Dan intinya gua nggak ambisius,gua hanya optimis. Gua ingin
orangtua dan teman-teman gua bangga terhadap gua, kalau bisa gua bisa berguna
buat agama, bangsa, dan dunia di masa mendatang.
Gua gak peduli dengan
segala ujaran kebencian terhadap diri gua, toh gua udah biasa tumbuh dengan
rasa sulit dalam hidup gua. Bukan bermaksud minta belas kasihan, tapi memang
realitanya begitu. Satu hal yang gua tahu sekarang, di saat lu udah mulai
melangkah maju dan meninggalkan jauh teman-teman lu, ingat satu hal, pasti akan
tetap ada yang membenci lu dan berusaha memutus trend positif lu. Namun ingat,
gua juga selalu intropeksi diri kok, gua gak benar-benar ingin meninggalkan
jauh teman-teman gua, gua selalu berusaha ingin merangkul dan dirangkul kok,
gua sadar tanpa teman dan keluarga mungkin gua akan tetap menjadi seperti
sampah. Dan kepada mereka yang tak suka dan mereka yang suka dengan setiap kegiatan
yang gua lakukan, tenang gua selalu mengapresiasi kalian, tak pernah sedikitpun
terbesit rasa dendam dalam diri gua. Semakin lu banyak bergaul dengan hal-hal
positif, maka sedikt demi sedikit energi negatif yang ada dalam diri luh akan
terkuras habis juga, percaya itu.
Terakhir ni, sebenarnya
gua juga bukan tipikal orang yang terlalu suka diam atau gabut di kosan, gua
ingin selalu aktif bagaimanapun caranya. Mentok-mentok gua travelling kan,
tenang gua bukan orang yang banyak uang, gua melakukan semuanya karena hati, gua
nabung kok. Karena gua beranggapan jangan hanya karena tak punya uang gua ga
bisa bergerak bebas dan gak bisa melakukan sesuatu yang gua suka. Selama niat
dan tujuan kita positif, insyaallah Allah selalu punya jalan untuk memenuhi
hasrat kita. Satu hal lagi, banyak teman-teman gua yang sering bilang kalo gua
tiap ikut kegiatan ini-itu gak pernah ngajak, gua cuman mau bilang ‘’kawan, gua pun ga pernah di ajak
siapa-siapa, gua cari informasi sendiri, pandai-pandai aja memanfaatkan media social
dan lini massa, kadang gua juga lupa. Sebagai mahasiswa dan pemuda yang cerdas
memang kita harus punya inisiatif untuk maju, kadang udah diajakin ehh malah
kalian males daftar, serba salah kan hehe. Tapi insyaallah kedepanya kita bakal
melangkah maju sama-sama’’
Tulisan ini di buat
karena ingin nulis aja karena udah lama gak ngepost ginian hehe, gak ada niat
buat nyindir siapapun. Semoga meluruskan pandangan kalian hehe
I'm not ambitious, but
I'm optimistic!
Diskusi di kolom komen bawah yee :D