-->
mrioaldino
mrioaldino Optimistic man!

Minimalisir Stunting dengan Pola Makan Bergizi!

Tidak ada komentar


Anak adalah anugerah tuhan, Anak adalah generasi penerus masa depan bangsa, dan Anak adalah sumber kebahagiaan. Kalimat tersebut seharusnya menjadi acuan bagi setiap orangtua untuk selalu mengasihi dan menyayangi anaknya dengan sepenuh hati. Tulisan ini akan banyak membahas mengenai pentingnya pola asuh yang tepat pada anak, dan tentunya dari hal yang paling sederhana yaitu memperhatikan pola makan atau asupan anak.
Betapa bahagianya hati orangtua tatkala melihat dan mendengar jeritan bayi mereka ketika pertama kali terlahir ke dunia, ada harapan besar yang di canangkan orangtua pasca kelahiran sang buah hati, semoga sang anak dapat menjadi insan yang berguna untuk sesama di masa depan, dan berbagai harapan lainya terlontar. Menaruh harapan terhadap anak di masa depan tentu sah-sah saja, namun orangtua harus sedia kala memperhatikan pola perkembangan anak baik itu dari asupan gizi, kesehatan, pola asuh dan lain sebagainya karena sekecil apapun hal yang ditanamkan orangtua terhadap anak tentu akan mempengaruhi kualitas hidup anak tersebut di masa mendatang. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh orangtua setelah kelahiran anak ialah tentang 1000 hari pertama kehidupan sang buah hati di dunia. Mengapa demikian? Karena selama 1000 hari ini sang anak diyakini sedang berada dalam fase emas pertumbuhannya. Pemenuhan gizi yang baik dan cukup selama 1000 hari pertama kehidupan tentu akan membuat kemampuan anak untuk tumbuh dan belajar menjadi lebih baik dan terukur. Dan perlu kita ketahui, 1000 hari pertama kehidupan terhitung sejak hari pertama konsepsi lalu terbentuk embrio hingga anak berusia 2 tahun. Pemenuhan gizi selama hamil hingga tahun-tahun pertama kehidupan anak juga berperan signifikan dalam membantu memperkuat sistem imun serta pembentukan fungsi otak, intinya setiap anak butuh memperoleh kehidupan yang sehat serta layak. 
Lantas, kehidupan sehat seperti apa yang anak butuhkan? Jawabanya, banyak. Banyak hal yang diperlukan seorang anak untuk hidup sehat, selain pola asuh orangtua salah satu hal terpenting lainya adalah asupan gizi atau pola makan yang di berikan terhadap si kecil. Setiap orangtua hendaknya serius dalam memperhatikan pola makan anak, memberikan ASI ysecara eksklusif tentu wajib dilakukan oleh sang ibu terhadap si balita, selain ASI beberapa asupan penting lain yang dapat di berikan orangtua kepada anak ialah seperti makanan-makanan yang mengandung banyak unsur zat besi dan vitamin terutama vitamin A, B, C, dan D. Lalu apa yang akan terjadi jika seorang anak tak mendapat asupan gizi yang sesuai? Tentu saja sang anak dapat di cap mengidap kondisi kurang gizi, obesitas, bahkan stunting. Untuk point yang terakhir stunting menjadi salah satu isu kesehatan anak yang lagi marak di perbincangkan akhir-akhir ini, menurut UNICEF stunting adalah kondisi dimana persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus dan minus tiga diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. Stunting adalah masalah gizi kronis yang mana penyebabnya adalah asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu yang panjang, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi sang anak. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Fakta stunting di Indonesia menunjukan bahwa setidaknya 37% anak di Indonesia mengalami kondisi yang demikian.
Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas serta kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan. Selain itu bila di ranking secara global berdasarkan  data terakhir dari UNICEF/WHO/World Bank (2017), Indonesia menempati urutan ke-4 untuk masalah stunting ini.
Bagi Indonesia kondisi seperti ini sangatlah ironis, mengingat bangsa ini memiliki sejumlah potensi yang mumpuni baik dari segi kualitas SDM maupun SDA nya. Seharusnya, anak-anak bangsa tak sesulit itu memperoleh asupan makanan yang sehat dan bergizi, tergantung kembali bagaimana cara orangtua memperlakukan kehidupan anaknya. Dari data di atas dapat kita lihat bahwa rata-rata negara yang mengalami tingkat stunting tertinggi di dunia adalah bangsa-bangsa yang berasal dari benua Asia dan Afrika, lalu bagaimana dengan Bangsa-bangsa Eropa dan Amerika? Ya, dalam kacamata perspektif saya secara pribadi hal mendasar yang membuat anak-anak yang berasal dari kawasan benua Eropa, Asutralia, bahkan Amerika jarang mengidap kondisi stunting ialah pola kehidupan yang diberikan orangtua terhadap sang anak sangat berkualitas. Mereka sangat peduli dengan asupan yang diberikan kepada sang buah hati, makanan empat sehat lima sempurna seakan-akan selalu tersedia bagi anak mereka untuk setiap harinya. Berbeda dengan cara orang Asia dan Afrika dalam memenuhi kebutuhan gizi sang anak yang dirasa masih kerap setengah-setengah, atau istilahnya yang penting anak makan. Nah, kondisi seperti ini tentu tak boleh terus-menerus dibiarkan terjadi, memberikan asupan yang kurang sesuai dengan kebutuhan gizi sang anak tentu akan berbahaya juga.  Oleh karenanya, setiap orangtua harus selalu berhati-hati dalam memenuhi kebutuhan gizi sang anak, jangan sampai menjadi boomerang di kemudian hari.
Seperti telah di jelaskan pada paragraf awal mengenai pentingnya pola makan anak di 1000 hari pertama kehidupanya, secara rinci berikut akan saya berikan beberapa jenis dan contoh pola makan yang sehat bagi sang anak pada usia emasnya :
    - Sayur-sayuran hijau : Sayur mengandung zat besi dan folat tinggi yang baik untuk kesehatannya. Pilihan sayuran terbaik yang bisa Anda berikan kepada si kecil yaitu bayam dan brokoli.
    Sereal dan Yoghurt : Sereal terbuat dari satu jenis bijian-bijian dan sudah diberi tambahan zat besi yang dapat dicampurkan dengan ASI, susu formula, atau air mineral. Selain itu kandungan kalsium dan vitamin D pada yoghurt juga penting bagi pemenuhan gizi anak. Menu tambahan ini bisa diberikan pada bayi berusia 6 bulan.
    Buah-buahan : Asupan buah juga diperlukan oleh si kecil, terutama buah-buah yang mengandung unsur multivitiamin.
    -Daging : Mengonsumsi daging bagus untuk bayi karena mengandung protein, zinc, dan zat besi. Daging sudah bisa diberikan pada bayi berusia 6–8 bulan ke atas. Memasak daging yang tepat untuk bayi adalah dengan cara direbus dalam waktu lama agar teksturnya empuk dan mudah dipotong kecil-kecil atau dihaluskan.
        Oleh karena itu, saya menarik kesimpulan jika masalah gizi pada anak terutama stunting harus segera di minimalisir,  para orangtua harus selalu peka dan sadar bila asupan gizi yang sesuai terhadap anak sangatlah penting karena ini demi menjamin masa depan yang menjanjikan pula bagi sang buah hati. Semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Sekian. #1000haripertamaananda

mrioaldino

Komentar





banner



Klook.com