-->
mrioaldino
mrioaldino Optimistic man!

Cerita Suku Sentinel, Suku Paling Ganas dan Terisolir di Dunia!

Tidak ada komentar

Siapa suku Sentinel?

Mungkin sebagian besar dari kalian jarang mendengar nama suku Sentinel karena memang suku ini sangat terisolir dari dunia luar. Jadi, suku Sentinel ini mendiami pulau Sentinel utara, yang masih jadi bagian dari kepulauan Andaman, India. Luas pulau ini sekitar 59,6 km², dan hanya berjarak 142 km dari pulau Sumatra, Indonesia. Sejatinya, suku Sentinel yang menghuni pulau ini adalah orang Negrito, yaitu kelompok etnik berkulit hitam yang berasal dari benua Afrika. Mereka bermigrasi ke pulau Sentinel melalui Indonesia sekitar 60 ribu tahun yang lalu.

Orang-orang Sentinel dikenal dunia karena kehidupan mereka yang terisolai dari dunia modern, bahkan suku Sentinel dipercaya masih hidup layaknya manusia pada zaman Batu. Mereka belum mengenal bercocok tanam, alat logam, pakaian dan hidup secara nomaden (berpindah-pindah). Mereka tetap mengandalkan busur dan panah untuk berburu dan menangkap ikan. Selain itu, ketertutupan mereka akan dunia asing membuatnya hampir mustahil menggunakan berbagai perqangkat teknologi dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Karena keadaan mereka yang belum mengenal peradaban modern, membuat suku ini mustahil untuk tersentuh berbagai penyakit modern seperti kanker atau HIV.

Sulit memperkirakan jumlah penduduk Sentinel saat ini. Pada 2001, pemerintah India hanya berhasil menghitung secara kasat mata dari jarak jauh dan mendapati 21 penduduk laki-laki dan 18 perempuan. Sensus India 2011 hanya sukses menghitung 15 orang Sentinel. Hitungan lain memperkirakan antara 50 sampai 200 orang.

Fakta singkat suku Sentinel!

Sentinel
Source : idntimes.com

Beberapa fakta menarik ditemukan untuk menggambarkan betapa uniknya suku Sentinel. Pertama, pada 1296, dilansir dari catatan Adam Goodheart dalam The Last Island of the Savages (2000), penjelajah Italia Marco Polo menggambarkan Andaman dihuni oleh "ras yang paling brutal dan buas, memiliki kepala, mata dan gigi seperti anjing. Mereka sangat kejam, membunuh dan memakan setiap orang asing dengan tangan mereka"

Fakta kedua mengungkap bahwa orang Sentinel belum mengenal penggunaan tata bahasa dalam berkomunikasi. Pertama kali dunia modern mendengar bahasa Sentinel adalah pada tahun 1980. Kala itu, peneliti mencoba untuk berkomunikasi dengan suku Sentinel. Namun mereka gagal berinteraksi karena kendala bahasa, para peneliti mencoba mendengar beberapa kata yang digunakan penduduk pulau untuk saling berkomunikasi diantara mereka sendiri. Akhirnya peneliti hanya bisa menyimpulkan kalau bahasa mereka bahkan tidak terkait dengan bahasa dari suku-suku terdekat, dan sampai sekarang bahasa Sentinel masih belum bisa dimengerti oleh dunia.

Fakta terakhir pun cukup mengejutkan, tentu kita tak akan pernah lupa akan kejadian tsunami terbesar sepanjang sejarah abad modern yaitu Tsunami Aceh 2004. Tsunami yang mengancam pulau Sumatra ini rupanya juga berdampak pada India, Thailand, Sri Lanka dan tak terkecuali Kepulauan Andaman. Khawatir dengan kehidupan suku Sentinel, Pemerintah India lalu mengirim helikopter untuk memantau situasi di pulau Sentinel pasca tsunami. Berdasarkan survei, Suku Sentinel berhasil selamat dengan tidak atau hanya sedikit korban. Beberapa antropolog beranggapan jika orang orang suku Sentinel mungkin telah diselamatkan oleh pengetahuan kuno tentang lingkungan.

Mengapa suku ini terisolasi?

Lantas mengapa suku ini bisa sangat terisolasi? Sebenarnya ada banyak versi jawaban akan pertanyaan ini, namun satu yang paling mencuat ialah karena setiap kontak luar pada akhirnya akan mengakibatkan kematian seluruh suku, itulah sebabnya pemerintah India tidak melakukan kontak lebih jauh dengan suku ini. Disisi lain, pemerintah India juga memberlakukan penyangga dengan jarak 3 mil di sekitar pulau Sentinel Utara. Area ini dipatroli oleh angkatan laut India untuk memastikan bahwa tidak ada kontak dengan suku Sentinel tanpa izin dari pemerintah India. Bahkan sejak 1956, Hukum India melarang warganya untuk pergi ke Pulau Sentinel Utara.

Sentinel
Source : tempo.co

Cerita lain mengatakan, pada sekitar akhir abad ke-19 ketika India berada di bawah kekuasaan Inggris, ada orang asing yang dikenal sebagai perwira bernama bernama Maurice Vidal Portman menginjakkan kaki di pulau tersebut. Dia bertemu dengan salah satu suku paling misterius di dunia. Penduduk yang sangat terisolasi dan pemalu. Mereka makan akar, kura-kura, dan menyimpan tengkorak babi hutan. Terpesona akan keunikan pulau, dia menculik beberapa anggota suku terdiri pasangan orang dewasa dan empat anak, membawa mereka ke rumahnya di sebuah pulau yang lebih besar. Pulau besar itu merupakan lokasi Inggris menjalankan penjara. Orang dewasa yang dibawa Portman jatuh sakit dan meninggal dunia. Kemudian, anak-anak yang diculik itu dikembalikan ke pulau tersebut. Portman pun mengakhiri eksperimennya yang disebutnya sebagai kegagalan. Saat itu diyakini populasi suku Sentinel mencapai 8.000 orang, dan sekarang jumlah mereka sekitar 150 orang.

Kasus yang sempat mencuat?

Sentinel
Source : nationalgeographic.grid.id

Salah satu kasus yang cukup fenomenal pada akhir tahun 2018 silam ialah perihal kematian John Allen Chau, seorang pemuda asal Amerika Serikat yang nekat mengunjungi pulau Sentinel. John yang merupakan seorang misionaris hendak melakukan kontak dengan penduduk suku. John dikatakan tewas ditembak dengan panah. Dikutip dari CNN, Direktur Jenderal Kepolisian Kepulauan Andaman dan Nikobar Dependra Pathak mengatakan otoritas India tidak ingin langsung mendatangi pulau tersebut dan menciptakan suasana tidak kondusif di tengah penduduk. Chau juga bukan korban pertama. Pada 2006, dua orang nelayan India meregang nyawa saat nekat memanen kepiting di pesisir Pulau Sentinel Utara. Jadi, kecil kemungkinan tubuh Chau dievakuasi dari Pulau Sentinel Utara.

Wanita ini berhasil lakukan kontak dengan suku Sentinel?

Sentinel
Source : kompas.com

Meskipun dikenal sebagai suku terganas, namun ada seorang wanita yang berhasil bercengkrama dengan orang-orang Sentinel dengan selamat. Ia adalah Madhumala Chattopahdyay, seorang pejabat sekaligus peneliti senior di Kementerian Keadilan dan Pemberdayaan Sosial, India. Tepat pada tanggal 4 Januari 1991, Madhumala adalah orang pertama yang berhasil menjalin hubungan persahabatan dengan suku Sentinel, di pulau Andaman, India. Madhumala mengtatakan “Suku-suku mungkin primitif dalam pencapaian teknologi mereka, tetapi secara sosial mereka jauh di depan kita,” ungkapnya kepada Bengal Publication, pada tahun 2015 lalu.

Cerita singkatnya, Madhumala yang telah mempelajari antropologi di bangku kuliah ini berani mengajukan permohonan beasiswa PhD ke Antropological Survey of India untuk melakukan penelitian lapangan di pulau-pulau terpencil termasuk Sentinel. Meskipun sempat mendapatkan penolakan dari otoritas pemerintah karena alasan keamanan, akhirnya pada tanggal 4 Januari 1991 Madhumala berhasil menjalankan ambisinya. MV Tarmugli menjatuhkan jangkarnya di dekat bagian barat daya Pulau Sentinel. Dari sana 13 awak dibawa dengan perahu kecil ke pulau.  Ketika mereka melakukan pendekatan, saat itulah para pejabat dan peneliti di kapal pertama kali melihat Sentinelese, beberapa dari mereka bersenjata busur dan panah.

mrioaldino

Komentar





banner



Klook.com